Pages

Kamis, 11 September 2014

Perilaku Konsumen: Catatan Kuliah Pertama

Muhammad Maliki
Departemen Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor



Kuliah Perilaku Konsumen IKK233  September 2014 – Januari 2015
Departement of Family and Consumer Sciences, College of Human
Ecology Bogor Agricultural University IPB

Dosen:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. MD Djamaluddin, MSc
Ir. Retnaningsih, MS

Text Book:
Ujang Sumarwan. 2011. Perilakku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran> Edisi 2 Cetakan 1. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia


Catatan Kuliah Pertama

Perilaku Konsumen itu Mata Kuliah tentang apa sih ? Pertama-tama, mari kita ketahui hal-hal yang berkaitan dengan kata  “Konsumen “ itu apa aja sih ?  

“Jual Beli ?”, Ya ya ! “Konsumsi ?”, Ya ! “Uang ?” Ya ! “Makhluk Sosial ?”, Ya ya bisa jadi ! Hush ini bukan acara TV :p

Yap banyak sekali kata untuk mengambarkan tentang Konsumen, karena setiap manusia bahkan seluruh makhluk hidup sekalipun tak lepas dari titel “Konsumen”. Lalu sekarang apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen ?  

“ Ya perilaku si konsumennya lah bro”. Hoho, ya tepat sekali. Sebelum membeli dan menggunakan sesuatu, kita tentu mempertimbangkan berbagai hal terlebih dahulu. Contohnya nih, saat membeli smartphone, pasti kita mempertimbangkan harga terlebih dahulu kan ? Ga mungkin kan budget kita Cuma 2 juta lalu mau membeli smartphone yang harganya 7 juta ? Ya kecuali mau cari pinjeman uang atau kredit sih hehe. Selain harga, mungkin ada sebagian dari kita yang mempertimbangkan mere, spesifikasi, dan lain sebagainya. Ya pokoknya yang sesuai selera sorangan wae lah nya’, kalau bahasa gaulnya sih, “suka-suka gue dong... ”. Nah begitu juga ketika kita ingin membeli atau menggunakan hal  yang lain, pasti maunya yang sesuai selera masing-masing, tak terkecuali dalam memilih pasangan hidup heuheu... #plak, Out Of Topic

Oke kembali ke topik, nah dari semua yang saya bahas di atas, menurut kacamata saya sih, jadi Mata Kuliah Perilaku Konsumen ini mempelajari tentang selera masing-masing, mayoritas, atau bahkan seluruh konsumen. Cocok sekali bagi mahasiswa  yang ingin membuka wirausaha,  menjalankan bisnis, atau sebagai konsultan bisnis amatir kalau seandainya ada teman atau kerabat yang meminta pendapat.

Di ruangan saya, pertemuan pertama Mata Kuliah Perilaku Konsumen diajar oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc. Beliau adalah salah seorang dosen dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Pada pertemuan pertama ini Beliau menjelaskan pendahuluan tentang Perilaku Konsumen. Kurangnya seperti yang saya jelaskan di awal tadi, sedangkan lebihnya ada di slide hehe...

Sekian catatan kuliah pertama saya, semoga dengan mengikuti Mata Kuliah ini mendapat ilmu yang dapat bermanfaat di kemudian hari. Amiin.

Minggu, 06 Juli 2014

Catatan Perjalanan : Nekat Ngebolang ke Surabaya (Part 2)


Etape 1, Jakarta-Tasikmalaya

Terminal Lebak Bulus saat itu tampak normal, tidak begitu ramai, tidak ada kepadatan penumpang. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya mencari musholla untuk sholat zuhur. Setelah solat, saya langsung menuju tempat pemberhentian bus. Disana tampak sebuah bus Primajasa Jakarta-Tasik kelas Ekonomi AC dengan model body old travego yang sudah siap untuk diberangkatkan, sedangkan dibelakangnya ada bus dengan PO dan jurusan yang sama, dengan body bus yang terlihat masih kinclong, Evo X. keliatannya sih mesin, chasis, sama body semuanya masih baru. Nyoba ah hehe. Sekitar pukul 1 lewat bus yang paling depan sudah berangkat, giliran bus yang di belakangnya maju ke start line, terlihat crew sedang mengutak-atik bagian depan bawah bus tersebut, saya pun masuk dan duduk  di baris kedua bagian kanan. Setelah selesai dengan urusan di bagian bawah bus, crew masuk dan menyalakan klakson. Oh mungkin tadi abis ganti klakson...

Pukul 2 siang bus akhirnya diberangkatkan dengan kursi penumpang hampir semuanya terisi penuh. Mungkin sebagian besar penumpang adalah warga Jakarta dan sekitarnya yang bekerja di daerah Bandung. Keluar terminal, bus berjalan santai menelusuri jalan arteri dan terus berlanjut hingga masuk ke jalan Tol TB Simatupang. Kondisi jalan cukup padat saat itu tapi masih relatif lancar. Sepanjang jalan saya tidak tidur, memperhatikan gerak-gerik kendaraan yang mendahului ataupun mendahului bus sambil menghapal jalan, ya inilah hobi saya dari kecil kalau lagi di mobil hehe.

Sekitar pukul 5 sore bus sudah keluar dari gerbang Tol Cileunyi lalu bergerak perlahan menyusuri by pass Rancaekek untuk mencari tambahan penumpang. Beberapa kali bus berhenti cukup lama di tempat pengecekan. “Wah kalau begini terus nyampe Tasik jam berapa nih, salah nih milih naik bus ekonomi". Waktu sudah menunjukkan pukul 6, Bus sudah mulai meliak-liuk di jalan raya Gentong-Tasikmalaya yang penuh kelokan. Kecepatan bus sudah sedikit lebih cepat dari sebelumnya, tapi tetap saja tergolong lambat, akibat kondisi jalan sedang ramai. Pukul 7, saya belum menemukan tanda-tanda bahwa bus sudah sampai Kota Tasik. Saya mulai khawatir kalau kalau sampai di Tasik kemalaman dan bus Jogjaan sudah habis. Saya mencoba menepis kekhawatiran itu. Lalu pada pukul 8, akhirnya bus sudah masuk Kota Tasik. Tapi saya masih was-was kalau bus jogjaan sudah berangkat. Dari arah sebaliknya terlihat banyak hilir mudik bus-bus. Saya perhatikan satu persatu sambil berharap semoga bus jogjaan belum lewat.

“Terminal terminal terminal !”, teriak kenek, dan saya bergegas turun dari bus lalu menyebrang menuju terminal. Kondisi yang gelap agak membingungkan saya, dan juga seorang bapak yg turun dari bus yg sama untuk masuk ke terminal, nampaknya si bapak juga belum hapal daerah tersebut sehingga kami berdua nyasar jauh ke jalan gelap yang ada di samping terminal heuheu. Kebetulan bapak itu juga mau ke Solo, jadi searah dengan saya. Tapi ditengah jalan bapak itu izin buang air kecil, sedangkan saya melanjutkan jalan kaki untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, berhubung di tempat itu gelap tidak ada lampu, dan akhirnya sayapun berpisah dengan bapak itu. Sampai di terminal, “Lho kok sepi ?”, Cuma ada bus kecil Budiman tujuan Purwokerto dan itupun sepertinya ga akan jalan malam itu. Saya cari orang yang ada di terminal untuk bertanya.

“Punteun bu, Budiman nu ka Jogja dimana nya ?”, tanya saya pada seorang ibu penjual makanan
“Wah baru aja berangkat a”,
“Bisnya masih ada lagi ga bu ?”
“Ga ada a itu bis yang terakhir, biasanya sih berangkat ke pool dulu, kejar a aja pake ojek, biasanya sih orang lain begitu”, pedagang lain juga mencoba ikut membantu saya.

Saya pun mengiyakan saran itu, walau sebenernya agak mikir-mikir juga sih soalnya ongkosnya lumayan mahal heuheu. Dengan baik hati, salah satu bapak pedagang pun mengantar saya ke tukang ojek. Setelah dapat, saya naik ojek tersebut, tak lupa menyampaikan terima kasih pada pedagang yang mengantar saya. Ojek yang saya tumpangi berjalan menyusuri kota Tasikmalaya. Saya menikmati pemandangan malam kota Tasikmalaya di sepanjang perjalanan, kotanya belum ramai dengan bangunan megah, tapi udaranya masih sejuk. Ah ternyata ada untungnya juga, jadi bisa melihat suasana Kota Tasik secara langsung hehe.

Setelah sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya sampai juga di Pool Bus Budiman tepat berbarengan dengan datangnya Bus tujuan Jogja. Saya pun langsung turun dan membayar ongkos ojek, lalu bergegas ambil posisi untuk naik bus setelah melihat ternyata calon penumpang yang bertujuan Jogja banyak. Bus berhenti tepat di depan saya, bus Budiman Tasik-Jogja dengan body Jetbus bertag-line “Euro.ng engine management system”, pertanda bahwa bus tersebut menggunakan sasis Mercedes Benz seri OH-1526. Para penumpang pun berdesakan masuk dan saya masuk melalui pintu belakang. Fiuuh.. untungnya masih kebagian satu kursi di bagian paling belakang.

Etape 2, Tasikmalaya-Jogja

Sambil menunggu bus berangkat, dari tempat duduk saya memperhatikan suasana pool, masih ramai... bahkan jauh lebih ramai daripada Terminal tadi. Tempatnya bagus, nyaman, minimalis, dan modern, terlihat dari papan petunjuk trayek yang sudah memakai LED, ya pantes sih kalau pool lebih ramai. Pukul 9 malam, bus mulai beranjak jalan. Tanpa basa-basi, bus langsung tancap gas selepas keluar dari pool. “Supirnya Jooss !”. Dari tempat saya duduk, terdengar jelas bunyi deru mesin digeber oleh pak supir. Bus terus melaju dengan kencang di tengah jalan raya Tasikmalaya-Ciamis yang sepi, sesekali bus mengambil jalur berlawanan untuk mendahului truk. Di tempat duduk, saya merenungkan kejadian-kejadian tadi, ya sangat beruntung sampai bisa duduk disini. Saya sangat bersyukur Allah telah membantu saya malam itu. Alhamdulillahirabbil ’alamin, La hawla wa la quwwata illa billah. Pemandangan jalan mulai membosankan, gelap, dan hanya ada sedikit lampu dari perkampungan. Saya pun mulai mengantuk dan lalu tak lama kemudian akhirnya tertidur zzz...

Sesekali saya terbangun. Karena minim petunjuk, saya tidak tahu sudah sampai mana ketika bangun. Sekitar pukul 3 pagi, bus berhenti di RM Taman Sarirasa untuk istirahat dan servis makan. Saya ambil lauk yang seadanya plus sayur dan segelas air teh manis hangat. Sebenernya seret juga sih makan pas dini hari begini heuheu, tapi yaa nikmatin yang ada ajalah. Setelah selesai makan, saya kembali ke bus dan bus kembali melanjutkan perjalanan menuju jogja. Tak lama setelah bus jalan, efek setelah makan mulai bereaksi dan saya kembali tertidur zzz...

Pukul setengah 5 pagi saya terbangun, melihat kondisi jalan, sepertinya saya mengenali jalan ini. Ya, bus sudah sampai di ringroad selatan Jogja, saatnya bersiap-siap untuk turun. Tepat pukul 5 pagi, akhirnya bus masuk terminal Giwangan dan berhenti di terminal kedatangan, saya pun turun.  Terlihat para tukang ojek dan calo mencoba menawarkan jasanya kepada para penumpang yang turun, termasuk saya. Saya tolak tawaran-tawarannya dan saya hanya menanyakan letak kamar mandi dan musholla kepada salah satu orang tersebut. Atas petunjuk orang tersebut, saya berjalan menuju kamar mandi dan mushalla...

Bersambung . . . 

Kamis, 03 Juli 2014

Catatan Perjalanan : Nekat Ngebolang ke Surabaya (Part 1)


Liburan Akhir Semester 3
Bosan, ya itulah yang saat itu saya rasakan. Selama liburan akhir semester 3 saya habiskan hanya dengan berleyeh-leyeh di dalam kamar. Mau keluar pun bosan dengan Kota Bekasi yang begitu-gitu saja, belum ada perubahan yang menarik. Sebenarnya sih sebelum liburan saya sudah merencanakan untuk jalan-jalan ke Jogja dengan teman, tapi sayang rencana itu dibatalkan.


Sabtu, 2 Februari 2013
Seminggu sebelum liburan akhir semester berakhir. Waktu itu seperti biasa saya sedang iseng-iseng browsing di dalam kamar. Kebetulan saya membaca status twitter teman saya, Mas Ansori, yang berencana mau ke Surabaya. Karena dalam rencana saya sebelumnya Kota Surabaya termasuk salah satu daftar kota yang ingin saya singgahi, dalam hati saya tertarik untuk ikut. Saya coba balas tweetnya, kurang lebih inti percakapannya begini :
“Lu ngapain sor ke Surabaya ?”,
“Gue ada rapat css* nasional bro, mau ikut ga ?”,
“Mau aja sih, kapan berangkatnya ?”,
“Besok aja bro, soalnya acaranya mulai hari Senin”,
“Oke sor, gue bilang sama orang tua dulu” .
Sebenarnya percakapannya bukan itu aja sih heuheu, adalagi yang membahas tentang transportasi ke Surabaya, kami berdua belum pernah naik angkutan umum sampai Surabaya, dan akhirnya kami sepakat berangkat dengan menggunakan kereta. Izin dari orang tua pun sudah dikantongi. Saatnya beres-beres...
*css = organisasi mahasiswa penerima beasiswa dari kemenag

Minggu, 3 Februari 2013
Barang bawaan sudah siap, motor sudah dipanaskan, saatnya pamit pergi dari rumah. Jam 8 saya berangkat menuju ke rumah kontrakan di Bogor, checkpoint pertama sebelum memulai perjalanan jauh ke Surabaya untuk ketemuan dengan Mas Ansori. Jam 10 lewat saya sudah sampai di rumah kontrakan, tapi aneh kok Mas Ansori tidak ada. Setelah saya cek sms ternyata dia sudah naik KRL ke Stasiun Kota, kereta berangkat jam 12 siang katanya. “Wah kirain keretanya berangkat malem, nyusul ke stasiun sekarang ga bakal kekejar nih”. Ga ambil pusing, saya langsung menuju agen bus malam, ternyata tidak membuahkan hasil, seat sudah penuh. Mau ga mau harus estafet alias ngeteng kalau mau nyusul ke Surabaya, yah daripada pulang lagi ke rumah kan namanya garing heuheu. Kebetulan juga sebelumnya saya sudah tanya-tanya cara estafet menggunakan bis dari Jakarta ke Surabaya. Jadi seengganya udah ada sedikit modal petunjuk :D Selepas dari agen bus, saya kembali ke rumah kontrakan untuk menarih motor sebelum berangkat.


Awal Perjalanan, Bogor-Jakarta
Jam 11 siang, saya berangkat dari rumah kontrakan. Dengan modal nekat, ongkos pas-pasan (waktu itu uang beasiswa belum turun dan berspekulasi hari senin sudah turun), dan sedikit petunjuk saya memulai perjalanan. Bismillah. Perjalanan dimulai dengan menumpang angkot menuju Terminal Baranang Siang. Seperti biasa saya mencari angkot yang paling siap berangkat supaya cepat sampai heuheu. Sampai di Terminal Baranang Siang, saya menuju ke bus merah Agra Mas Bogor-Lebak Bulus. Lho kenapa ke Lebak Bulus ? Kenapa ga Kp Rambutan aja kan lebih deket ? Kapok ke Kp Rambutan kena palak pedagang heuheu. Mending Lebak Bulus walaupun lebih jauh tapi lebih nyaman :D Kebetulan saya satu bis dengan kakak kelas yang pernah menitip kucing peliharaannnya ke saya, namanya Mbak Dahlia, katanya sih dia mau pulang ke kampung halamannya. Lho kok baru pulang pas akhir libur begini ?

Jam 12 siang bus mulai bergerak menuju pintu keluar dan langsung masuk ke akses tol Jagorawi. Sepanjang pejalanan bus berjalan dengan santai hingga akhirnya sampailah di Terminal Lebak Bulus pada pukul 1 siang...


Bersambung  . . .

Senin, 09 Juni 2014

Match Between System and The Real World - hanycraft.com

Beberapa judul menu halaman dan gambar di website ini sulit untuk dipahami user atau tidak sesuai dengan pemahaman user. Di bagian katalog terdapat menu "Tools Store", "Ceramic-Binatang", "Ceramic-Mini", dan "Various". Bila user membuka menu tersebut, maka kemungkinan user akan kebingungan karena isi halaman dari menu tersebut kurang sesuai dengan judul halaman. Pada halaman "Tool Store", ternyata isinya adalah alat-alat yang entah itu (saya sendiri belum tau) fungsinya buat apa. Hanya ada gambar, namun kurang jelas maksudnya apa, selain itu juga gambar itu tidak diperjelas dengan tulisan deskripsi sehingga membuat orang awam bingung. Untuk halaman "Ceramic-Binatang" dan "Ceramic-Mini", dari penamaan halaman saja user akan bingung karena mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dari halaman tersebut, ekspektasi sebagian user mungkin isi halaman tersebut adalah tentang keramik lantai bergambar binatang atau keramik  lantai yang berukuran mini, namun ternyata isinya adalah boneka binatang yang terbuat dari keramik dan berbagai kerajinan keramik yang berukuran kecil. Untuk halaman "Various", penamaan halaman tersebut sulit dipahami oleh user, isi halaman tersebut ternyata tentang berbagai kerajinan keramik yang lainnya, namun tetap berukuran kecil.





Sebaiknya penamaan judul halaman diperbaiki lagi dengan judul yang lebih sesuai dan dapat dipahami dengan mudah oleh user, misal "Ceramic-Binatang" diubah menjadi "Kerajinan Keramik Bentuk Binatang".

Severity Rating = 3

User Control and Freedom - hanycraft.com

User tidak dapat mengakses halaman sebelumnya dan tidak dapat memilih halaman yang dikehendaki.. Pada halaman-halaman yang berisi list item penjualan, hanya terdapat link untuk menuju halaman berikutnya, tidak ada link untuk kembali ke halaman sebelumnya maupun link untuk menuju halaman yang dikehendaki. Hal ini akan membuat user tidak leluasa mencari item yang dicari.

Di halaman-halaman tersebut sebaiknya disediakan button untuk kembali ke halaman sebelumnya dan button untuk menuju halaman yang dikehendaki oleh user.

Severity Rating = 3

Visibility of System Status - hanycraft.com

Di website ini, setiap halaman yang ada tidak memiliki judul yang sesuai dengan isi halaman. Pemberian judul yang berbeda-beda sesuai dengan isi konten halaman tersebut adalah penting bagi user agar user tahu apa yang terjadi dengan sistem. Di website ini ketika user membuka halaman utama http://hanycraft.com/ maka judul halaman yang ditampilkan adalah "Pusat Kerajinan Clay Miniatur"



 Namun ketika user membuka halaman lain, contohnya dengan mengklik "Barang Baru" di katalog, maka judul halaman yang ditampilkan adalah "HanyCraft Land", begitu juga halaman-halaman lainnya memiliki judul yang sama. 


Tentu judul tersebut tidak mendeskripsikan tentang isi konten halaman-halaman tersebut. 

Untuk masalah ini, ada baiknya setiap halaman diberi judul yang sesuai dengan isi konten halaman. Pada halaman utama bisa diberi judul dengan "Pusat Kerajinan Clay Miniatur". Lalu di halaman lain misalkan "Barang Baru" maka halaman tersebut dapat diberi judul "Barang Baru | Pusat Kerajinan Clay Miniatur". Begitu juga dengan halaman lain mengikuti format seperti itu.

Severity Rating = 3

----------------------------------------------------------------------------------

Website ini tidak menunjukkan menu mana yang sedang dilihat dan yang tidak. Di Website ini terlihat di bagian katalog menu "Bunga Baru" memiliki warna yang berbeda dengan menu lain, sehingga seakan-akan meu tersebut sedang aktif. Padahal jika di-klik menu-menu tersebut maka tidak terjadi perubahan apapun di menu.


Lalu pada halaman-halaman yang menampilkan item penjualan tidak ada petunjuk halaman sehingga user tidak tahu sudah berada di halaman berapa.



Sebaiknya warna tulisan menu "Bunga Baru" disamakan dengan lainnya. Selain itu dapat juga ditambahkan dengan memberi warna yang berbeda di menu yang sedang dibuka. Lalu berikan petunjuk halaman di halaman-halaman yg berisi list item penjualan.

Severity rating = 3  

Consistency and Standards - hanycraft.com

Ada beberapa ketidakkonsistenan desain dan bahasa di website ini. Pertama, pada bagian footer halaman yang berupa banner. Di halaman utama, bentuk desain banner seperti sebagai berikut :


Namun di halaman-halaman lainnya desain banner seperti berikut :


Lalu pada tampilan item yang dijual di halaman "Barang Baru" dan "Bunga Baru", gambar yang berada di kolom 1 sebagian besar menjorok ke kiri, sedangkan di kolom lainnya gambar berada di tengah. Sedangkan di halaman selain halaman keduanya tersebut , gambar item yang menjorok kekiri hanya yang berada di kolom 1 baris 1, selain itu berada di tengah.  



Kemudian di website ini sebagian besar berbahasa Indonesia, namun ada juga yang menggunakan bahasa Inggris. Di bagian sidebar menu misalnnya, disana tertulis "Ceramic", "Various", dan "Tools Store". Lalu pada bagian item list penjualan, ada halaman yang mencantumkan harga dan ada yang tidak mencantumkan.

Untuk perbaikan, sebaiknya desain footer di semua halaman disamakan. Lalu pada desain item list, juga sebaiknya disamaratakan baik di satu halaman maupun semua halaman. Selain itu masalah bahasa juga perlu diperhatikan. Sebaiknya pilih salah satu, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, lalu aplikasikan ke seluruh website dengan kata-kata yang tepat. Dan juga seragamkan format tulisan tiap item di setiap halaman.

Severity Rating = 3

Recognition Rather than Recall - hanycraft.com

Item list di beberapa menu diberi nama dengan kurang baik. Contohnya pada halaman "Ceramic-Binatang", semua item berbentuk anjing hanya diberi nama "anjing", padahal bentuk anjing yang ada bermacam-macam. Lalu pada halaman "Tools Store" tidak ada nama sama sekali di setiap item.




Agar user yang tertarik membeli dapat dengan mudah mengingat item yang ingin dibeli, sebaiknya berikan penamaan dengan baik, yaitu dengan melakukan perincian. Contohnya "Anjiing Dalmatian", "Anjing Pudel", dan lain-lain. Sedangkan pada halaman "Tool Store", berikan nama pada setiap item.

Severity Rating = 3

Aesthetic and Minimalist Design - hanycraft.com

Pada bagian halaman utama, banyak ditampilkan informasi-informasi yang tidak penting dan penempatannya berantakan. Bagian halaman utama terdapat 4 kolom. Di kolom kedua, terdapat iklan website itu sendiri, sedangkan pada kolom ketiga, terdapat tulisan mengenai liputan yang dilakukan oleh media. Menurut saya kedua hal tersebut tidak perlu dicantumkan di website ini karena tidak perlu diketahui oleh user.



Sebaiknya iklan tersebut tidak perlu ditampilkan, begitu juga posting menganai peliputan media. Selain itu, lebih baik kolom pada halaman dikurangi menjadi 2 kolom hal ini agar tampilan halaman utama lebih rapih. Jangan lupa untuk menata kembali konten-konten yang berada di halaman tersebut.

Help Users Recognize, Diagnose, and Recover from Errors - hanycraft.com

Terdapat animasi tulisan peritah yang ambigu di sidebar kiri. Yaitu animasi tulisan "Do it click here now...", ketika melihat tulisan itu user mungkin akan berpikir kalau mereka meng-klik tulisan itu maka halaman akan intah berganti ke halaman lain. Nyatanya ternyata tidak, tulisan tersebut adalah perintah untuk meng-klik link yang berada dibawahnya.



Sebaiknya animasi tulisan tersebut dihapus agar tidak menimbulkan ambiguitas. Cukup dengan link atau tombol user akan mengerti bahwa link/tombol dapat di-klik.

Severity Rating = 1

Error Prevention - hanycraft.com

Rancangan website ini memungkinkan pengguna untuk tidak melakukan kesalahan karena hanya berisi link-link antar halaman.

Severity Rating = 0

Help and Documentation - hanycraft.com

Website ini tidak menyediakan panduan penggunaan secara jelas. Website ini hanya tersedia penjelasan tentang bagaimana untuk membeli item. Padahal di website ini banyak istilah-istilah yang sulit dipahami.



Walaupun situs ini sederhana, ada baiknya untuk menambahkan panduan untuk membantu user menggunakan website ini.

Severity Rating = 2

Flexibility and Efficiency of Use - hanycraft.com

Website ini hanya mengunakan bahasa Indonesia saja. Padahal, barang-barang yang ditawarkan oleh website ini berpotensial untuk masuk pasar Internasional.

Oleh karena itu, ada baiknya situs ini juga menambahkan bahasa Inggris untuk memfasilitasi pengguna mancanegara.

Severity Rating = 1

Selasa, 13 Mei 2014

Webliografi 3 Aplikasi Online Pembuat Infografik

Terkadang data-data direpresentasikan terlalu membosankan sehingga banyak orang yang malas untuk membacanya. Agar representasi data tidak membosankan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan membuat Infografik. Tidak perlu memusingkan bagaimana membuatnya, karena kini sudah banyak aplikasi online pembuat infografik. Kebetulan sebelum membuat tulisan ini, saya mencoba 3 aplikasi online pembuat infografik untuk membuat tugas Mata Kuliah IMK (sebelum tugas ini).

1. Infogr.am

Ketika pertama kali membuka situs ini, muncul halaman home seperti gambar di atas. Agak janggal melihat halaman home karena ukuran tombol login dan alternatif login yang kecil dan berada di kanan atas, selain itu warna tombol alternatif login kurang pas dengan background. Tombol 'Create an Infographic' juga menjebak, karena ketika meng-klik tombol itu kemungkinan user mengharapkan dapat langsung membuat infografik, namun nyatanya tidak, ternyata itu hanya seperti kamuflase dari tombol 'register'. 

Untuk antarmuka aplikasinya sudah cukup bagus dan user friendly. User dapat dengan mudah memasukkan apa yang dibutuhkan di Infografik seperti gambar, chart, video, peta, dan teks. Kekurangan aplikasi ini adalah user tidak bisa mendesign dengan bebas karena user harus menggunakan tema yang sudah tersedia. Selain itu, pengaturan penempatan objek tidak leluasa karena hanya dapat mengatur objek keatas atau kebawah. Aplikasi ini mungkin cocok untuk user yang ingin memuat infografik di blog.

2. Ease.ly

Gambar di atas adalah halaman utama dari situs ease.ly. Di halaman utama ini ditampilkan template-template untuk membuat infografik. User dapat langsung membuat infografik dengan mengklik template tersebut tanpa harus login terlebih dahulu. Bila ingin register atau login, tombolnya berada di kanan atas dan ukurannya cukup besar. Bila ingin membuat infografik dimulai dari halaman kosong, maka user harus login terlebih dahulu. Antarmuka aplikasi ini sudah cukup baik, user dapat leluasa mendesign infografik. Namun kekurangan aplikasi ini adalah user tidak bisa membuat chart langsung dari aplikasi ini.



3. Venngage

Halaman utama Venngage menampilkan deskripsi-deskripsi situs tersebut. Namun saya rasa tombol untuk register terlalu banyak. Mungkin satu saja di atas atau dua dengan satu di deskripsi paling bawah itu saja sudah cukup. Selain itu, tombol untuk login 'menyamar' diantara tombol-tombol di bagian kanan atas. Untuk aplikasinya, antarmuka sudah bagus. Userpun dapat dengan nyaman dan bebas membuat infografik sesuai keinginannya. Chart pun sudah dapat dibuat langsung di aplikasi ini. 

Persentase Tenaga Kerja Militer di 10 Negara Militer Terkuat


Tujuan visualisasi ini adalah untuk membandingkan persentase tenaga kerja militer di 10 negara militer terkuat. Semakin besar persentasenya, semakin besar dukungan militer dari penduduknya. Dari data kesepuluh negara tersebut, terdapat pola yang menarik untuk diamati. Negara-negara yang termasuk dalam benua Asia memiliki tingkat persentase tenaga kerja militer lebih tinggi daripada negara-negara barat (Eropa dan AS) dan hampir semuanya lebih dari 50%, kecuali Jepang yang tingkat persentasenya terkecil di 10 negara tersebut, yaitu hanya 42,1%. Hal ini juga menarik ditelusuri mengapa Jepang memiliki persentase yang kecil. Untuk persentase negara-negara Barat, semuanya berada di angka 40-an persen. 

Sabtu, 10 Mei 2014

Jika Aki Motor Anda Habis...

Motor tiba-tiba tidak bisa distarter ? Lampu utama, sen, dan panel dashboard tiba-tiba redup (kadang mati) ? Mungkin penyebabnya adalah aki motor anda sudah habis, jadi Anda perlu menggantinya atau bisa juga men-chargenya di bengkel-bengkel yang sudah tersedia charger aki.

1. Mengganti Aki
Mungkin ini adalah langkah yang paling simpel untuk mengatasi masalah aki. Bila Anda mempunyai aki cadangan, Anda dapat langsung mengganti aki lama dengan aki cadangan. Namun apabila anda tidak memiliki aki cadangan, anda dapat membelinya di bengkel terdekat. Akan tetapi perlu diketahui bahwa kadang aki yang dijual/tersedia di bengkel tidak semuanya dalam kondisi baru. Apabila anda ingin membeli dan memasang aki baru, pastikan aki masih terbungkus di dalam dus sebelum dipasang oleh montir. Biasanya harga aki bekas lebih murah dibanding harga barunya.

Saya mempunyai pengalaman saat membeli aki (yang saya duga) bekas merk GS harganya 160ribu di Toko A sedangkan di toko B  saya membelinya dengan harga 230ribu, Selisih 70ribu. Aki yang saya beli di Toko A ternyata mampu bertahan hanya sekitar 1 tahun, padahal aki sebelumnya yang saya pakai mampu tahan hingga sekitar 3 tahun. Karena itulah mengapa saya menduga aki itu aki bekas.

Oh ya, jangan lupa untuk membawa pulang aki yang lama, karena aki lama bisa di-charge dan disimpan untuk aki cadangan.

2. Men-charge aki
Langkah ini adalah langkah yang paling murah, tapi anda harus sedikit lebih berusaha dan sabar. Karena tidak banyak bengkel yang menyediakan jasa charger aki. Proses pengisian memakan waktu sedikit lama, sekitar 2 jam anda harus menunggu.

Demikian pembahasan dari saya semoga bermanfaat. Mohon koreksi bila ada salah, karena tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman saya dan membaca di beberapa tulisan dan artikel :)

Kamis, 27 Februari 2014

Pencurian yang Gagal

Kamis, 27 Februari 2014

Di kontrakan "Wisma Lughaye", saat adzan shubuh dikumandangkan, tiba-tiba... 
"Maling maling maling !!! bangun ada maling !!", teriak salah seorang teman kontrakanku membangunkan hampir seluruh penghuni kontrakan. Semua penghuni kontrakan yang baru bangun berhamburan keluar dengan wajah yang masih beler, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Salah seorang warga yang bertugas ronda malam itu juga langsung menghampiri. Oh ternyata motor Satria F temanku yang menjadi target pencuri. Beruntung pencuri itu gagal membuka kunci motor tersebut dan aksinya sudah terlebih dahulu terpergok lalu kemudian langsung kabur.

Ah untung saja ada pertandingan sepak bola malam itu, kalau tidak mungkin ceritanya bisa lain. Yap kebetulan malam itu temanku yang memergoki maling tersebut baru saja menonton klub favoritnya bertanding. Rejeki masih ada di pemilik motor Satria F, Tuhan masih belum berkehendak motor tersebut hilang dan menjadi milik si maling. Dibalik semua itu, ada untungnya juga si maling 'mampir'. Pertama, hampir semua penghuni kontrakan menjadi bangun tepat ketika shubuh, biasanya ? Ah sudahlah tak usah diceritakan :p. Kedua, penghuni kontrakan menjadi lebih waspada, memang sebelum kejadian tersebut penghuni kontrakan seringkali abai soal keamanan. Ketiga, saya bisa melayani buyer yang menghubungi saya ketika subuh, alhamdulillah ini rezeki saya :D . Untuk sekarang ini hanya tiga 'untung' yang baru saya temukan, selain ketiga 'untung' tersebut mungkin saja masih ada 'untung-untung' lainnya yang masih tersirat. 

"Ada makna di balik setiap takdir"

Wallahu A'lam

Rabu, 26 Februari 2014

Hama Tak Selamanya Hama

"Hey bunga apa yang ada di gambar ini ? Cukup indah. Aku belum pernah menemukan bunga seperti ini !"
"Itu hanya bunga dari sebuah tanaman liar yang tumbuh di halaman rumahku"
"Apa ? Tumbuhan liar ? Hama ?"
"Ya, benar. Cobalah kamu amati dan perhatikan sekitarmu, banyak sekali hal-hal yang indah yang akan kamu temukan, bahkan dari sesuatu yang kamu anggap biasa saja, mengganggu, atau tidak berguna. Bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatu lengkap dengan kegunaannya ? Dulu, bunga mawar dianggap sebagai tumbuhan liar, tapi sekarang
? manusia menjadikannya sebagai tanaman hias. Manusiapun sama halnya demikian, sejahat-jahatnya manusia, seburuk-buruknya manusia pasti ada 'keindahan' yang terpendam. Tinggal bagaimana manusia bisa menggali 'keindahan' hikmah-hikmah darinya."

Wallahu A'lam

Senin, 24 Februari 2014

Antara Kelud, Merapi, dan Sinabung : Sebuah Pelajaran Berharga

Oleh : Guruh Samodra

Gunung Kelud
Salah satu informasi penting dalam rangka upaya penanggulangan bencana adalah informasi tentang bahaya (hazard). Informasi bahaya berisi tentang perkiraan lokasi, waktu dan intensitas. Ketiga informasi tersebut penting untuk menjawab pertanyaan di mana, kapan dan seberapa besar/intensitas sebuah bencana alam akan terjadi. Jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan instrumen untuk meminimalisasi korban atau risiko apabila sebuah bencana benar-benar terjadi.
Informasi bahaya gunung api biasanya juga berisi tentang perkiraan lokasi, waktu dan intensitas. Lokasi bahaya gunung api sangat mudah ditentukan karena memang bentuk gunung api yang spesifik. Hal ini berbeda dengan gempa bumi yang notabene cukup sulit untuk memperkirakan lokasinya secara pasti. Perkiraan waktu secara pasti, jam, menit, detik akan terjadinya suatu bencana, sulit sekali dilakukan. Sampai saat ini belum ada metode atau teknologi yang mampu menentukan waktu bencana secara tepat.
Perkiraan waktu erupsi biasanya diperoleh dengan cara menerjemahkan perilaku gunung api yang muncul sebelum erupsi. Perilaku tersebut dapat berupa penampakan visual gunung api seperti semburan debu vulkanis, peningkatan jumlah kegempaan dan amplitudonya, suhu di sekitar puncak misalnya suhu air (jika ada), terjadinya deformasi, dsb. Perkiraan intensitas erupsi gunung api ditentukan berdasarkan perilaku gunung api dan sejarah erupsi gunung api tersebut. Perkiraan intensitas erupsi merupakan data dasar untuk menentukan radius aman kawasan bencana dan evakuasi. Erupsi Gunung api Kelud, Merapi, dan Sinabung menyadarkan kita semua akan pentingnya informasi bahaya gunung api. Kejadian tersebut tidak hanya menyisakan kisah sedih namun juga memberikan pelajaran akan kisah sukses dalam pengurangan risiko bencana serta pekerjaan rumah yang masih harus (selalu) dilakukan.
Salah satu kisah sukses perkiraan bahaya gunung api adalah perkiraan erupsi Gunung Kelud beberapa hari yang lalu. Status awas diumumkan 2 jam menjelang Gunung Kelud meletus. PVMBG sukses menerjemahkan perilaku Gunung Kelud yang kemudian dimanifestasikan ke dalam peningkatan status menjadi awas.
Keberhasilan dalam menerjemahkan perilaku gunung api tentunya memerlukan informasi karakteristik gunung api, data sejarah erupsi dan ketersediaan instrumen yang digunakan untuk mengukur perilaku gunung api. Sebagian besar gunung api bertipe A di Indonesia, seperti Gunung Kelud, sudah memiliki alat pemantau tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat 7 korban jiwa (data BNPB 18 Februari 2014) akibat erupsi Gunung Kelud 2014.
Ternyata di balik kesuksesan perkiraan bahaya, masih ada aspek lain yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menjadikan zero korban saat terjadi bencana. Hal yang perlu dicermati adalah bahwa keempat korban tersebut berumur lebih dari 60 tahun. Sehingga salah satu pekerjaan rumah tersebut adalah memprioritaskan bantuan/evakuasi kepada elemen berisiko yang memiliki kerentanan (vulnerability) tinggi seperti orang tua, anak-anak, penyandang cacat dsb..
Gunungapi Merapi memiliki kisah sendiri saat terjadi erupsi pada tahun 2010. Tercatat setidaknya 353 orang meninggal akibat erupsi salah satu gunung api teraktif di Indonesia tersebut. Padahal, erupsi Merapi 2010 juga merupakan salah satu cerita sukses perkiraan bahaya gunung api. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status menjadi awas pada tanggal 25 Oktober 2010. Sehari kemudian, erupsi terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010. Setidaknya satu hari merupakan waktu yang cukup untuk melakukan evakuasi. Hanya saja pada saat itu, ada beberapa orang yang memang tidak mau dievakuasi karena yakin bahwa Gunung Merapi akan baik-baik saja. Contoh tersebut menyadarkan akan pentingnya pengetahuan tentang kebencanaan sejak dini dan pentingnya mensosialisasikan pengetahuan bencana kepada masyarakat. Sementara waktu menyingkir dan biarkan gunung api ‘menuntaskan keinginannya’.
Lain Kelud, lain Merapi, lain pula Sinabung. Sinabung memiliki cerita sendiri. Tidak seperti Kelud dan Merapi yang diklasifikasikan sebagai tipe A, Sinabung diklasifikasikan ke dalam gunung api tipe B (sebelum erupsi tahun 2010). Gunung api tipe A adalah gunung api yang tercatat sekurang-kurangnya telah mengalami erupsi setelah tahun 1600 sedangkan tipe B adalah gunung api yang tidak tercatat erupsi setelah tahun 1600 namun masih memperlihatkan kegiatan vulkanik. Implikasinya adalah gunung api tipe A biasanya dilengkapi stasiun pemantau dan instrumen pengukuran aktifitas gunungapi yang memadai, sebaliknya karena keterbatasan sumberdaya, gunungapi tipe B biasanya sangat minim akan fasilitas pemantauan. Selain itu, karena catatan erupsi yang sedikit, sulit untuk memperkirakan karakteristik dan perilaku gunungapi tipe B. Hal ini berlaku untuk Gunung Sinabung.
Penanganan Gunung Sinabung terkesan lambat dan terkesan kurang berhasil. Bahkan pemerintah mengakui salah dalam memperkirakan erupsi Gunung Sinabung 2010 (Kompas, 2010). Setelah erupsi 2010, tipe Gunung Sinabung diubah menjadi tipe A yang kemudian pada September tahun 2013 hingga awal 2014 Gunung Sinabung beraktifitas kembali. Akibat minimnya data sejarah erupsi dan anomali perilaku Sinabung, perkiraan bahaya erupsi Gunungapi Sinabung 2013-2014 juga tidak berjalan mulus. Kadang-kadang ilmu pengetahuan juga memiliki batas dalam memahami keinginan alam. Salah satu yang membuat batas itu adalah data. Hampir seluruh perkiraan bahaya (untuk semua bencana) memerlukan data historis untuk memperkirakann frekuensi dan intensitasnya di masa mendatang. Semakin minim data yang digunakan maka validitas dan reliabilitas perhitungan bahaya semakin rendah. Data inventaris bencana adalah pekerjaan rumah selanjutnya.
Ketiga kasus tersebut mengisyaratkan kompleksitas masalah bencana sekaligus memberikan pengalaman berharga terkait dengan penanganan kasus bencana di Indonesia. Masyarakat harus paham bahwa tanah tempat tinggal mereka merupakan tanah yang mewajibkan setiap manusia yang tinggal di atasnya bisa mengerti, memahami dan bersahabat dengan bencana. Sudah selayaknya kita semua terus belajar dan belajar dari pengalaman bencana yang melanda negeri dalam satu dekade ini.
Semoga dengan meningkatnya frekuensi bencana akhir-akhir ini dapat menjadikan bangsa ini lebih tangguh dalam menghadapinya.

Sabtu, 15 Februari 2014

Iklan yang 'Bergentayangan' di Situs-Situs Streaming Sepak Bola

Iklan adalah salah satu sumber pendapatan untuk sang pemilik website. Akan tetapi sering kali iklan-iklan yang dipasang di website ditempatkan di tempat yang tidak tepat sehingga sangat mengganggu kenyamanan user saat mengakses halaman website tersebut.

Iklan-iklan yang sangat mengganggu bisa dapat kita jumpai saat mengakses situs-situs live streaming sepak bola yang tidak berbayar. Contohnya situs www.usagoals.tv , setiap kali kita meng-klik halaman tersebut muncul halaman tab baru yang berisi iklan. Bukan hanya itu, iklan-iklan pop up juga sering kali menutupi halaman streaming dan membuat repot para user karena harus menutup iklan-iklan tersebut. Iklan-iklan pop up ini juga cukup mengganggu kelancaran live streaming sehingga setiap kali iklan pop up akan muncul maka proses streaming akan agak tersendat.

Dari contoh tersebut, dapat diambil pelajaran agar pemilik website sebaiknya menata iklan-iklan dengan baik agar para user dengan nyaman mengakses situsnya. Dengan iklan yang ditata rapih, user akan lebih nyaman mengakses website dan tidak menutup kemungkinan jumlah pengakses akan semakin banyak.